3 bulan menunggu, baru dipanen di bulan keempat 😆
Ecoenzyme berbahan dasar kulit pepaya dan gula putih ini memiliki aroma kecut asam yang segar, bukan beraroma tape seperti POC dari air beras yang selama ini saya buat.
Saat terkena tangan, terasa kesat dan meninggalkan aroma kecut asamnya di tangan.
Ada tekstur lengket yang menjadikan cairan ini bisa menjadi desinfektan dan pestisida nabati.
Jadilah ecoenzyme ini saya tempatkan pada dua buah botol spray 100 ml. Satu untuk di dapur, satu untuk di dekat instalasi hidroponik.
Yang di dapur untuk membantu membersihkan minyak-minyak pada kompor, yang di instalasi untuk membantu mengurangi hama kutu putih yang sedang menikmati tanaman tomat. Membuat rutinitas pitesida menjadi lebih menyenangkan. 😉😁
Hasilnya? Sejauh ini terlihat menyenangkan. Hama kutu putih berkurang signifikan.
Masih perlu terus diujicoba. Karena dalam urban farming, yang penting melakukan, evaluasi dan melakukan lagi.
Apa pun hasilnya, saya bersyukur karena ada cara untuk memanfaatkan kembali sisa buah-buahan yang kita konsumsi setiap harinya.
Karena tidak semua sisa harus berakhir di tempat pembuangan sampah. Selama bisa kita manfaatkan kembali, mengapa tidak 😉
#rumahhijaunet
#ecoenzyme