Yup, menjadi petani sudah menjadi tujuan hidupku saat itu.
Dan siapa menyangka bahwa pada saat itulah aku merasakan suasana perkuliahan ternyata kurang sesuai dengan apa yang kuharapkan. Bukan menganggap sistem perkuliahan itu kurang bagus, hanya saja dirikulah yang sepertinya tidak sejalan dengan apa yang kupelajari pada saat itu.
Tahun pertama yang dipenuhi dengan mengulang pelajaran-pelajaran saat SMA dan minim praktik lapangan, membuatku memutuskan untuk belajar lebih banyak hal di luar bangku kuliah.
Dan perjalanan hidup membawaku malah tidak terlalu banyak berkecimpung dalam dunia pertanian. Menulis, percetakan, distribusi, digital production menjadi hal-hal yang banyak kupelajari.
Sampai suatu hari, aku mendapati betapa gelisahnya aku saat melihat tempat sampah di depan rumah tinggalku selalu berantakan bila habis diacak-acak pemulung.
Sebetulnya peristiwa ini sudah sering terjadi, namun entah mengapa pada saat itu rasa kegelisahan itu begitu memuncak. Aroma busuk dari tempat sampah yang kurapikan begitu menggelisahkan.
Dan muncullah pertanyaan itu, “Apa yang perlu kulakukan supaya tempat sampah ini tidak bau?”
Dan memilah sampah adalah jawabannya. Ya, sampah rumah tanggaku perlu dipilah supaya aku tidak mengalami penderitaan seperti ini ke depannya.
#urbanfarmingwisdoms
#motivarmer
0 comments:
Post a Comment