Sahabat, tahukah Anda bahwa kantong plastik diciptakan pada mulanya untuk menyelamatkan bumi?
Ketika manusia bertambah banyak dan kebutuhan untuk membawa material dari satu tempat ke tempat lainnya juga meningkat, maka kantong kertas menjadi salah satu alat untuk membantu hal tersebut.
Kertas yang terbuat dari pohon pun semakin banyak diproduksi dan dibutuhkan. Artinya, semakin banyak pohon yang ditebang untuk kebutuhan membuat kantong kertas yang cenderung tidak tahan lama karena akan rusak bila terkena air.
Maka dicarilah solusi agar pohon-pohon yang menjadi penyedia oksigen dan makanan bagi manusia tidak berkurang lebih banyak lagi. Dan ditemukanlah kantong plastik yang pertama kali dibuat oleh ilmuwan asal Swedia, Sten Gustaf Thulin, yang penemuannya dipatenkan pada tahun 1965.
Mengapa plastik? Karena plastik tahan air dan tahan lama, sehingga kantong tersebut bisa dipakai berkali-kali.
50 tahun setelah penemuan tersebut, ternyata pola keseharian manusia yang cenderung mencari kepraktisan mulai berdampak terhadap lingkungan. Plastik yang sejatinya untuk dipakai berkali-kali kini menjadi lebih banyak hanya untuk sekali pakai. Apalagi bila sudah terkena air, kuah makanan, saos, daging, bahkan tidak basah sekalipun juga dibuang karena ukurannya yang kecil dan tidak mudah untuk dipakai ulang lagi.
Sampah plastik yang tidak mudah terurai kini mulai memenuhi bumi. Dikabarkan hewan-hewan laut yang mati tercekik karena terjerat atau menelan plastik menjadi perhatian para pemerhati lingkungan. Begitu pula tumpukan sampah yang semakin menjadi tantangan karena pola keseharian yang masih cenderung tidak memilah sampah dari sumbernya.
Melalui catatan ini, penulis mengajak kepada sahabat semua yang membaca untuk mulai mempertimbangkan kemasan belanja sekali pakai apa yang bisa kita kurangi hari ini. Kalau kita tidak bisa mencegah derasnya produksi plastik dan terbuangnya sampah-sampah tersebut ke lautan, setidaknya kita bisa memulai dari diri kita dan keseharian kita sendiri.
Bisa kita mulai dengan membawa wadah berkali pakai untuk pembelanjaan yang plastiknya cenderung akan dibuang karena basah bila dipakai, seperti untuk berbelanja daging ayam, daging sapi, air kelapa, tahu dan bumbu racik jadi.
Karena mengurangi satu lembar plastik sekali pakai sehari mungkin terlihat sederhana. Namun bila bisa kita lakukan bersama-sama, niscaya bumi kita akan berbahagia.
Karena bumi ini adalah tempat tinggal kita. Kalau bukan kita yang membantu menjaganya, siapa lagi?
Cipinang Muara, 2 Juli 2020
#urbanfarmingwisdoms
Podcast terkait:
==============
Untuk sharing dan diskusi seputar komposting dan urban farming, silakan melalui link-link berikut:
0 comments:
Post a Comment