Top Ad 728x90


Sunday, August 23, 2015

,

Mendalami Hidroponik bersama Rumah Hydroponic

Sabtu pagi (22/8), aku dan Mbak Lala mendapat kesempatan untuk mendalami berbagai hal terkait dengan teknik menanam tanpa tanah, hidroponik, bersama Ibu Bertha Suranto dan Bapak Ronny Tanumihardja dengan Rumah Hydroponic-nya.

Mengenai hidroponik sendiri, sesungguhnya Mbak Lala dan Mas Aar sudah menjalaninya di rumah. Bahkan satu set instalasi NFT sudah terpasang di rumah dan telah menghasilkan tanaman siap panen. Maka mengikuti workshop tentang hidroponik dari para pakarnya sebagaimana hari ini sungguh merupakan kesempatan yang baik untuk melengkapi hal2 yang mungkin selama ini belum diketahui.


Nama Ibu Bertha sendiri sudah sering kudengar di dalam dunia pertanaman. Walaupun saat ini aku menjalani tanam-menanam di rumah dengan model organik, namun aku mendapatkan banyak informasi seputar tips2 menanam dari postingan2 Bu Bertha di media sosial. Karena ada kesamaan di dalam kedua metode yang kujalani ini, yaitu tidak menggunakan pestisida kimia dalam prosesnya.

Suasana workshop bersama Rumah Hydroponic

Baru kali ini aku bertemu dengan Pak Ronny dan Bu Bertha secara langsung. Dan gaya mereka berdua yang santai dan tak jarang menyelipkan humor di antara penjelasannya membuat suasana workshop selama lebih dari 7 jam itu berlangsung dengan sangat menyenangkan.

Secara umum, seluruh metode yang dijelaskan dapat dipelajari di dalam blog dan fanpage kedua narasumber tersebut. Namun mendapatkan penjelasan secara langsung memang memberikan kesan yang sangat berbeda. Ditambah lagi dengan adanya praktik membenih dan membuat instalasi hidroponik ala wick system, rakit apung dan dutch bucket membuatku yang sempat agak ragu untuk berhidroponik menjadi semakin yakin untuk menjalaninya.

Aneka instalasi hidroponik yang dipasang saat workshop

Dan salah satu tips yang membekas di ingatan adalah saat aku menanyakan seputar proses pemindahan tanaman dari organik ke hidroponik. Di ujung penjelasannya, Pak Ronny menyampaikan bahwa bila sudah menanam secara organik, maka lanjutkan saja sehingga dua metode tanam itu bisa berjalan beriringan.

Maka soal memilih menanam ala hidroponik atau organik, semua terpulang kepada pilihan masing2 sesuai dengan karakter penanam dan kondisi tempat tinggalnya. Masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya. Namun satu hal yang sama, yaitu sama-sama membutuhkan perhatian.

Terima kasih atas ilmunya, Pak Ronny dan Bu Bertha. Jadi semakin semangat menanam nih ^^d

Bersama Pak Ronny dan Bu Bertha


1 comments:

  1. bisa masak dari hasil kebun sendiri. lebih alami karena ga pake pestisida. mantap


    Punya rumah di dekat bandara, akses cepat dan investasi meningkat? Bagaimana memiliki rumah idaman? klik www.citragardencity.com

    ReplyDelete

Top Ad 728x90