Kasihan kenapa? “Kasihan kalau kena matahari terlalu banyak, kan masih kecil.”
Dan 2-3 hari setelahnya saya melihat benih-benih itu semakin tinggi menjulang, semakin kutilang (kurus, tinggi, langsing), dengan batang yang lemah seperti toge, tidak mewujud seperti kangkung yang saya harapkan, dan kemudian berguguran bibitnya.
Bersyukur saat itu saya hidup di era di mana mencari informasi melalui internet adalah sesuatu yang membuat pencarian tips-tips aneka solusi menjadi lebih mudah.
Dan saya menemukan bahwa benih tanaman yang baru sprout justru perlu segera dijemur matahari sebanyak mungkin.
Ooh begitu ya. Ternyata kasihan yang saya rasakan tidak pada tempatnya. Saya merasa kasihan kalau benih-benih yang masih kecil itu terpapar matahari, padahal justru kasihan mereka yang tidak terkena matahari.
Sekali lagi semua kembali kepada tujuannya. Kalau yang dituju adalah menjadi microleaf atau toge, maka sah-sah saja membiarkan mereka menjadi bibit-bibit yang kutilang. Namun bila yang dituju adalah tanaman kangkung yang berdaun dan berbatang seperti yang dijumpai di pasar, maka mempertemukan sinar matahari sesegera mungkin saat benih sudah mulai sprout menjadi penting, bahkan sangat penting dan menentukan.
Begitulah ternyata rasa kasihan pun membutuhkan ilmu agar hasil yang diharapkan dapat tercapai.
Sebagaimana rasa kasihan kita terhadap anak yang terjatuh. Rasa hati tentu ingin segera menolong dan menggendongnya serta menghiburnya, bahkan menyalahkan lantainya.
Apakah sikap itu akan membantu memberikan asupan jiwa terbaik untuk kehidupannya? Bila terus-menerus, bisa jadi tidak. Seorang anak bisa menjadi ‘kutilang’, melemah di fondasi kehidupannya karena tidak terbiasa mengatasi tantangannya dan mengambil tanggung jawab atas setiap peristiwa yang terjadi di hadapannya.
Bagaimana dengan tangisannya? Itu pun bagian dari proses belajar mengelola diri, seberapa lama perlu menyalurkan rasa sakit yang dirasakan dalam bentuk tangis, dan seberapa cepat dia belajar dan bangkit dari peristiwa tersebut.
Ya, kasihan akan menjadi melemahkan atau memperkuat bila diberikan sesuai konteksnya, sesuai tujuannya.
Jadi, sekarang saya merasa kasihan terhadap benih-benih saya yang telat jemur karena tidak ingat kalau sedang membibit x)
Cipinang Muara, 14 Juli 2020
#urbanfarmingwisdoms
#motivarmer
=========
Untuk sharing dan diskusi seputar komposting dan urban farming, silakan melalui link-link berikut:
bit.ly/GrupFBSahabatRumahHijau
bit.ly/PodcastRumahHijaunet
bit.ly/YoutubeRumahHijaunet
Untuk mengikuti pelatihan komposting secara online, silakan langsung klik link berikut:
bit.ly/PelatihanKompostingOnline
0 comments:
Post a Comment