Top Ad 728x90


Sunday, November 23, 2014

Catatan Hari ke-65 Komposting - Jamur Putih

by
Hasil ayakan pupuk padat dan sisa pupuk yang dimasukkan kembali
ke dalam komposter

Pupuk cair dan pupuk padat

Melihat komposter yang mulai penuh, maka hari ini kembali aku memanen pupuk padat dan cair. Berdasarkan ukuran di tempat penampung, kudapat sekitar 1,25 liter pupuk cair hari ini. Sedangkan pupuk padatnya cukup banyak. Pemanenan dilakukan setelah mengayak puput padat yang telah diangin-angin pada panen sebelumnya.  

Salah satu yang kuamati dari pupuk padat yang terpanen hari ini adalah munculnya serat-serat putih di dalamnya. Lalu aku teringat Mbak Wilda yang menanyakan apakah muncul jamur berwarna putih di pupuk padat yang dipanen. Kala itu aku menggunakan serbuk gergaji sebagai pengganti penggembur yang habis. 

Mungkin inilah jamur putih yang dimaksud Mbak Wilda. Jumlahnya hanya sedikit, tidak mendominasi pupuk padatnya. Namun satu hal yang cukup terasa, yaitu bau tak sedap yang muncul. Sangking terasanya, sampai Nur istriku menyampaikan bahwa bau sampahnya masuk ke dalam rumah. Karena aku berada di dekat komposter terus, aku tidak menyangka bahwa baunya sudah beredar sejauh itu… xp 

Friday, November 21, 2014

Hari ke-63 Komposting - Berupaya Lebih Konsisten Lagi dalam Mendokumentasi

by

Pagi ini, aku kembali memanen pupuk padat dan pupuk cair yang dihasilkan dari komposter. Jumlah pupuk cairnya pun cukup banyak, hampir 2 liter. Demikian pula pupuk padat yang kuambil untuk diangin-anginkan sebelum diayak pada saat panen berikutnya juga berjumlah cukup banyak. 

Tak terasa sudah lebih dari 2 bulan aku menekuni kegiatan memilah dan mengolah sampah rumah tangga dengan menggunakan komposter. Dan sampai hari ini, aku bersyukur karena masih diberikan kebahagiaan untuk melakukannya. Karena sebuah manfaat yang terbesar yang kurasakan hingga saat ini adalah tak menumpuk dan baunya sampah di bak sampah depan rumah karena sampah rumah tangga yang dihasilkan. 

Sunday, November 16, 2014

Bincang-bincang tentang Penanganan Sampah bersama Teman-teman dari Yayasan Rumah Pelangi

by

Pada Sabtu ini, 15 November 2014, kembali aku berkesempatan untuk menyetorkan sampah-sampah kering yang sudah dipilah di rumahku. Karena mobil sudah pergi sejak pagi, dan karena jumlah sampah yang mau dibawa tidak terlalu banyak, jadilah hari ini aku ke bank sampah naik motor dengan ikatan karung-karung di atasnya.

Ada yang berbeda saat aku sampai ke bank sampah hari ini karena ada standing banner dengan tema Jakarta Green Collection 2014 yang diprakarsai oleh Yayasan Rumah Pelangi dan Yayasan Unilever Indonesia. Sayangnya aku belum sempat mengambil gambar banner tersebut karena sudah keburu dibawa pergi. 

Begitu aku masuk ke dalam aula RW yang siang ini cukup dipenuhi berbagai macam sampah kering aneka kategori, tiba-tiba nama Mbak Lala disebut oleh salah satu petugas pencatat, seperti seseorang yang sudah ditunggu kehadirannya saja. Dan benar saja, ternyata pagi ini baru saja digelar semacam acara bagi-bagi hadiah untuk nasabah bank sampah dengan kriteria tertentu. Dan Mbak Lala ternyata masuk ke dalam kategori nasabah dengan saldo terbanyak sehingga mendapatkan hadiah sebuah toaster listrik. 

Friday, November 14, 2014

Catatan Hari ke-56 Komposting - Panen Pupuk Padat dan Cair - Pupuk Padat yang Tidak Berbau

by

Pagi ini, kembali aku memanen pupuk cair dan padat dari komposter. Hasilnya, ada sekitar 1 liter pupuk cair berwarna hitam kegelapan sebagaimana biasa, juga sekitar 2 ember pupuk padat yang akan diangin-angin terlebih dahulu. 

Dari hasil pupuk padat yang dipanen hari ini, ada sebagian yang kurang menghitam sebagaimana biasanya. Lalu tercium aroma serbuk gergaji yang cukup kuat. Mungkin karena kualitas penyerapan dari serbuk gergaji itu kurang optimal, sehingga proses pembusukannya juga tidak sebaik bila menggunakan penggembur yang bertekstur lebih halus. 

Dan karena sudah mulai musim hujan, saat turun deras beberapa hari yang lalu, ternyata membasahi pupuk kering yang sedang diangin-angin dari panen sebelumnya. Jadilah hasil ayakan pupuk padat kali ini tidak terlalu banyak. Dan sisa pupuk padat kembali diberi mikroba dan penggembur, lalu dimasukkan kembali ke dalam komposter. 


Saat salah satu teman datang melihat komposter, ia melihat bahwa tidak ada bau di sekitar komposter dan pupuk padat yang sedang diangin-angin. “Hanya seperti bau tanah saja ya.” ucapnya. Dan memang demikian. Bila kadar air dijaga dengan baik dan proses pengolahan sampah tersebut dilakukan dengan tahapan yang benar, hasilnya akan baik dan tidak bau ... :)

Tuesday, November 11, 2014

Hari ke-53 Komposting - Panen Pupuk Padat Hasil Penggemburan dengan Serbuk Gergaji - MOL dari Daun Pisang

by

Pagi ini, aku kembali mengayak pupuk padat yang sudah kubiarkan di udara terbuka selama sekitar 5 hari. Dan demikianlah hasilnya. Di sebelah kiri adalah hasil ayakan pupuk padat, sedangkan di sebelah kanan adalah sisa ayakan yang masih kasar, yang akan dimasukkan lagi ke dalam komposter. 

Jumlahnya sisa ayakannya terlihat cukup banyak ya? Begitulah, dari pengalaman beberapa kali panen, terlihat bahwa materi sampah dapur seperti daun pisang, potongan bonggol jagung dan tulang ayam bagian paha-lah yang cukup banyak terlihat di dalam sisa ayakan pupuk padat. 

Berdasarkan pengamatan itu, agar komposter tidak cepat penuh, aku mulai memisahkan daun pisang sebagai bagian dari sampah dapur yang masuk ke dalam komposter. Sampah daun pisang kumasukkan ke dalam tumpukan sampah daun-daun kering yang akan menjadi kompos di halaman sebelah rumah. 

Sunday, November 2, 2014

Hari ke-44 Komposting: Panen Pupuk Padat ke-3, Panen Pupuk Cair dan Teknik Aerasi

by
Hari ini, aku kembali memanen pupuk cair dan pupuk padat dari komposter rumah tanggaku. Untuk pupuk cair, hari ini didapatkan sekitar 1,2 liter. Sedangkan untuk pupuk yang sudah diaerasi, ada sekitar 500 ml. 

Apa itu aerasi? Dari petunjuk yang diberikan Mbak Wilda, aerasi adalah proses pelepasan bau yang tersisa dari pupuk cair yang sudah dipanen. Pupuk cair yang baru dipanen biasanya masih meninggalkan bau gas yang cukup tajam bila dihirup dari jarak sekitar 5-10 cm dari permukaan cairan. Setelah diaerasi dengan cara diletakkan dalam wadah yang tidak tertutup rapat selama 3-4 hari, bau tersebut bisa menjadi hilang sama sekali. Dan pupuk yang tidak berbau itulah yang sudah layak untuk dikemas di dalam botol. Tinggal teknik mengukur ppm saja yang belum dapat diaplikasikan, karena belum punya alatnya… x) 

Sebelum memanen pupuk padat hari ini, aku menyaring dahulu hasil panen yang sebelumnya, yang telah kuletakkan di udara terbuka selama sekitar 4 hari. Sisa ayakan yang kasar kumasukan kembali ke dalam komposter, sedangkan hasil ayakan langsung kugunakan untuk tambahan nutrisi media tanam bagi bibit-bibit melon yang sudah pecah hari ini. 

Top Ad 728x90