Top Ad 728x90


Wednesday, December 31, 2014

Catatan Hari ke-104 Komposting - Bioaktivator dari NatureXa

by
Di tengah gerimis yang turun, siang ini aku kembali mengayak pupuk padat, lalu memanen pupuk cair dan padat. Bersyukur hari ini kembali mendapat sekitar 1,5 liter pupuk cair. Kalau sehari aku biasa memakai sekitar 300 ml untuk tanaman-tanaman yang sedang ditumbuhkan, maka kurang lebih aku punya stok pupuk untuk 5 hari ke depan nih :) 

Hari Minggu malam yang lalu, akhirnya Mbak Wilda datang juga membawa penggembur yang kupesan sejak lama. Kedatangan Mbak Wilda dan penggemburnya sungguh sangat diharapkan, karena penggembur yang kumiliki sudah semakin menipis, jadi memakainya agak dihemat-hemat juga. Sebetulnya ada serbuk gergaji untuk menggantikannya, tapi ya begitulah, kualitas hasil pupuknya jadi lebih berbau dan muncul jamur putihnya. 

Sunday, December 28, 2014

Catatan Hari ke-100 Komposting - Tips Aerasi Pupuk Cair

by

Hasil ayakan pupuk padat dan sisanya

Setelah melewati 3 bulan komposting, kini aku bersyukur karena sudah memasuki hari ke-100 melakukan proses komposting sampah rumah tangga di rumah. Dan sampai hari ini, aku masih bersemangat melakukannya. Sebagaimana hari ini aku memanen pupuk cair cukup banyak, sekitar 2,5 liter, juga pupuk padat yang kuambil secukupnya. 

Tuesday, December 23, 2014

Catatan Hari ke-95 Komposting - Merenungi Sistem Seleksi Alam

by
Hasil ayakan pupuk padat dan sisanya

Panen pupuk cair dan pupuk padat

Hari ini, aku kembali berkesempatan memanen pupuk padat dan cair dari komposter di rumahku, setelah sebelumnya mengayak pupuk padat yang dipanen sebelumnya. Dan begitulah, karena musim hujan dan hujan turun cukup intens akhir-akhir ini, dan aku pun terkadang terlewat menutup pupuk padatku sehingga basah terkena cipratan air hujan, hal itu pun membuat hasil ayakan pupuk padat menjadi tidak terlalu banyak. 

Beberapa hari yang lalu, aku sedang menyemai semua bibit tanaman yang kumiliki di rumah. Pada saat yang bersamaan, aku memiliki beberapa tanaman melon dan cabai yang mulai besar, yang sudah berada di dalam kantong-kantong polybag hitam, tidak lagi di bak persemaian. 

Dari apa yang kualami, aku melihat betapa sesungguhnya bumi ini memiliki sistem untuk menghijaukan dirinya kembali. Dapat dilihat dari satu buah melon saja, setiap bijinya merupakan potensi kehidupan untuk menjadi satu pohon melon yang baru. Demikian pula pada tanaman cabai dimana biji-bijiannya yang biasa dihabiskan dengan sekali lahap, ternyata di dalam setiap bijinya merupakan bibit yang berpotensi menjadi satu pohon cabai yang baru. 

Dari apa yang kualami pula, aku melihat betapa setiap potensi untuk tumbuh tersebut ternyata harus melalui seleksi alam juga. Benih yang berada pada lahan yang subur, lalu lingkungan tumbuhnya memungkinkan ia tumbuh optimal, membuatnya dapat tumbuh menjadi pohon baru yang berbuah lagi. Namun yang harus dihadapinya tidak hanya itu. Ada hama seperti kutu-kutu daun maupun semut-semut merah yang dapat menggerogoti nutrisi yang ada di dalam tubuhnya. 

Maka setiap individu di atas bumi sesungguhnya mengalami seleksi alam sebagaimana yang kusaksikan ini. Saat memijahkan, hampir semua biji yang potensial dapat lahir. Namun saat tumbuh, bila lingkungan tidak mendukung dan dari dalam tumbuhan itu sendiri tidak dapat menyesuaikan diri, maka ia akan mati. Hanya yang mampu bertahan dan beradaptasi dengan keadaan lingkunganlah yang akan terus hidup. 

Sedih juga rasanya saat menyaksikan beberapa tanaman melon, cabai dan pepayaku akhirnya harus terkulai lemas dan mati. Begitulah harga dari proses belajarku. Kini aku sudah lebih siap untuk memijahkan bibit-bibit selanjutnya. Learning by doing, itulah yang terus dan akan selalu kujalani, terkhusus dalam hal bercocok-tanam. 


Semoga aku dapat menjadi bagian dari individu yang dapat bertahan hidup dan pula dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan sambil berusaha menjalani perananku di dalam kehidupan ini. Apa perananku? Entahlah, sampai hari ini aku masih terus mencari. Setidaknya saat ini aku berusaha untuk menjadi anak, saudara, suami dan ayah yang baik bagi keluargaku. Dan semoga dengan upaya sederhana mendokumentasi hari demi hari menjalani proses komposting dengan sampah rumah tangga ini dapat memberi kontribusi untuk perbaikan lingkungan. Walau tak seberapa, namun sungguh aku sangat berbahagia menjalaninya hingga hari ini. Semoga konsisten. Amin :)  

Friday, December 19, 2014

Catatan Hari ke-91 Komposting - 3 Bulan Komposting, Masih Semangat!

by
Hasil ayakan pupuk padat dan sisanya

Hasil panen pupuk cair dan padat

Tidak terasa bahwa dalam kegiatan panen pupuk hari ini, aku sudah memasuki hari ke-91 melakukan kegiatan komposting untuk sampah rumah tanggaku. Sungguh aku bersyukur karena aku masih dapat konsisten dan bersemangat melakukannya. Tidak lain karena begitu besarnya manfaat yang kurasakan. Apalagi kalau bukan tak menumpuknya sampah di bak sampah depan rumah, ditambah memiliki pupuk padat dan cair yang sangat bermanfaat untuk bercocok-tanam yang kulakukan di rumah sendiri.

Tentunya keberhasilanku ini tak lepas dari dukungan keluarga yang tinggal serumah denganku. Secara umum tidak ada keluhan atas kegiatan komposting yang kulakukan, selain bila masih ada bau pupuk yang menempel di badan kalau habis panen, atau bila bau pupuk padat yang masuk ke rumah ketika arah angin yang tidak bersahabat.. xD 

Dan pada panen pupuk hari ini, aku mendapatkan cukup banyak hasil ayakan pupuk padat dari panen sebelumnya. Untuk pupuk cair, aku mendapatkan sekitar 1,5 liter. Sip lah! :)

Saturday, December 13, 2014

Catatan Hari ke-85 Komposting - Mengikhlaskan Sisa Pupuk Padat

by
Hari ini, aku kembali memanen pupuk cair dan padat dari komposter. Sayang, hasil jepretan HP-ku tidak terlalu bagus karena hari sudah agak gelap. Hujan yang turun membuat hasil ayakan pupuk padat tidak terlalu banyak, sedangkan sisanya menjadi cukup banyak. Aku memperkirakan bila sisa pupuk tersebut dimasukkan ke dalam komposter, maka akan langsung penuh lagi. Akhirnya, aku memilih mengambil sebuah keputusan yaitu tidak memasukkan sisa pupuk padat kali ini ke komposter agar mendapatkan ruang yang cukup untuk sampah-sampah dapurku yang selanjutnya. 

Friday, December 5, 2014

Catatan Hari ke-77 Komposting - Mengambil Pupuk Padat Terdalam

by
Ayakan pupuk padat dan sisanya

Panen pupuk cair dan padat

Sebagaimana sebelumnya, aku mengayak dahulu pupuk padat yang telah dipanen, baru kembali memanen pupuk cair dan padat dari komposter. Panen pupuk cair hari ini cukup normal, 1,5 liter. Sedangkan panen pupuk padat kali ini dapat dikatakan cukup banyak, karena aku berusaha untuk mendapatkan pupuk padat yang terdalam dari komposter. 

Di manakah letak pupuk padat terdalam? Yaitu berada di balik pipa ventilasi yang berada di tengah komposter. Selama ini, aku hanya dapat mengambil pupuk-pupuk padat yang ada di depan dan di kedua sisi komposter. Namun pada bagian belakang ventilasi sama sekali tak tersentuh. Hal itu terjadi karena aku menggunakan sekop untuk mengambil pupuk-pupuk padat tersebut, yang tak dapat menjangkau sampai ke belakang pipa ventilasi. 

Monday, December 1, 2014

Hari ke-73 Komposting - Musim Hujan

by

Tak terasa sudah lebih dari 70 hari aku melakukan kegiatan memilah dan mengolah sampah rumah tangga di rumah. Dan sungguh aku bersyukur atas metode yang kujalankan ini, karena hingga hari ini semua berlangsung dengan lancar dan tanpa kendala yang berarti. 

Sebagaimana hari ini cukup banyak pupuk cair yang kupanen, sekitar 2,5 liter. Demikianpun pupuk padat yang dihasilkan juga cukup banyak. Hanya saja karena sepertinya pupuk yang dihasilkan masih merupakan sampah dapur yang diolah dengan serbuk gergaji, ada bau tidak sedap yang keluar dan lumayan membuat penghuni rumah yang lain mempertanyakan sumber bau tersebut. Demikianlah bila arah angin sedang tidak bersahabat… x) 


Top Ad 728x90