Top Ad 728x90


Monday, October 5, 2015

Catatan Hari ke-347 Komposting - Berbicara Seputar Komposting di Kantor RW

Persiapan mengolah sampah rumah tangga yang sudah terkumpul.
 Empat malam yang lalu, aku menghadiri rapat di kantor RW tempat aku tinggal. Ini merupakan pertemuan bersama warga sekitar perdana bagiku, secara aku baru tinggal belum setahun di tempat tinggalku sekarang, jadi belum terlalu bersosialisasi di dalam aneka kegiatan warga.

Aku hadir atas undangan Bapak Ketua RW yang di dalam pidato sambutannya saat acara Halal Bihalal 17an di Komplek PWI beberapa hari yang lalu mengutarakan niatnya untuk meningkatkan kebersihan lingkungan, salah satunya dengan mengaplikasikan komposter. Di sanalah aku berkenalan dengan beliau.

Di dalam rapat yang dihadiri pengurus RW dan perwakilan warga senior maupun yang muda, dibicarakanlah berbagai hal terkait kabar terbaru dari RW, rencana kegiatan ke depan, dan sebagainya. Begitu mulai membicarakan soal kebersihan, di sanalah aku diminta pendapatnya.

Aku menceritakan awal mulanya melakukan komposting di rumah, yaitu ketika mendapati tempat sampah di depan rumah yang berantakan karena diacak2 oleh pemulung, dan berbau karena sampah dapurnya bercampur di sana, lalu apa manfaatnya yang kurasakan hingga hari ini.

Belum ada eksekusi teknis untuk urusan komposting tingkat RW ini, namun aku melihat dari tanggapan beberapa warga bahwa mereka mendukung pemilahan dan pengolahan sampah rumah tangga di wilayah RW. Maka tentu edukasi dan sosialisasi menjadi hal penting untuk mewujudkan hal tersebut.

Pupuk padat hasil komposting yang sudah siap pakai
Berbicara seputar memilah dan mengolah sampah rumah tangga niscaya bukanlah hal yang mudah diterapkan di sebuah kawasan bila bukan karena dukungan penuh dari aparat atau pamongnya. Ada beberapa kawasan yang memang sudah menerapkan memilah sampah dari awalnya, namun rasanya lebih banyak yang belum menerapkan hal tersebut di lingkungannya.

Bagiku, membantu mengolah sampah tingkat RW benar2 sebuah hal yang baru. Secara teori aku paham, namun praktiknya baru mengurusi sampah dari 3 keluarga saja di rumah. Niscaya membutuhkan sistem dan peralatan yang skalanya lebih besar. Karena itulah aku berniat mengunjungi unit pengolahan sampah di Taman Ismail Marzuki yang berada di bawah pengawasan Mbak Wilda Yanti. Namun sayang dalam minggu ini kabarnya belum bisa dikunjungi karena ada beberapa perbaikan.

Semoga dapat segera mengunjungi tempat tersebut pada saatnya nanti supaya mendapat referensi lebih lengkap seputar pengolahan sampah rumah tangga dengan skala yang lebih besar. Amin :)

Top Ad 728x90

0 comments:

Post a Comment

Top Ad 728x90