Pada Sabtu, 30 Mei 2015 yang lalu, saya dan kakak saya mendapat kesempatan untuk menghadiri acara Talkshow dan Workshop bersama Indonesia Berkebun yang diselenggarakan di toko buku Gramedia, Depok, pada pukul 2 siang.
Saat kami sampai, acara sudah dimulai dengan mendengarkan pemaparan dari salah satu aktivis Indonesia Berkebun. Menyenangkan sekali mendengarkan pemaparan dan melihat slide-slide foto aneka kegiatan dan hasil dari perkebunan yang menjadi bagian dari aktivitas kelompok Indonesia Berkebun. Ekologi, Edukasi dan Ekonomi menjadi visi mereka di dalam menjalankan aktivitas bercocok-tanam.
Setelahnya, acara diisi dengan mendengarkan sharing pengalaman dari Ibu Ratih Mutualita, seorang praktisi tanam-menanam di bagian atap rumah (rooftop) yang telah berhasil membesarkan dan menikmati aneka jenis tanaman.
Aku pribadi sangat menikmati mendengarkan pemaparan dari Ibu Ratih yang katanya telah menjalani kegiatan bercocok-tanam selama 10 tahun. Dan secara umum, kesimpulanku dan kesimpulan Ibu Ratih dalam hal tanam-menanam adalah sama, yaitu menanam adalah sebuah kegiatan eksperimen yang harus dicoba terus-menerus. Karena setiap tempat memiliki karakter yang berbeda-beda, mulai dari jenis tanaman yang dapat tumbuh, kadar sinar matahari, hama dan sebagainya.
Dan salah satu hal yang menarik dari pemaparan Ibu Ratih adalah mengenai kegiatan komposting yang dilakukannya dengan cara menjadikan cacahan sampah sayuran, dicampur dengan ranting-ranting daun diletakkan pada sebuah kotak plastik dengan lubang-lubang di bawahnya, lalu diberikan MOL buatan sendiri dengan komposisi air beras, gula pasir/gula merah dan didiamkan selama dua minggu. Senangnya mengetahui ada orang lain yang melakukan komposting juga, walau metode detilnya agak berbeda, namun tujuannya sama yaitu mempercepat proses pembusukan.
Setelah pemaparan, diadakan sesi workshop memindahkan tanaman dari gelas pembibitan ke dalam polybag, lalu kuis dan foto bersama.
Pembawa acara, Pak Puji, memberikan beberapa tips menarik yang sudah kupraktikkan seperti memberikan bawang putih pada rendaman bibit cabe atau paprika sebelum disemai agar tanaman akan lebih kuat menghadapi penyakit. Lalu menjadikan sekam bakar sebagai alas terbawah dari polybag agar tanah di dalam polybag tidak turun bila disiram adalah sebuah metode yang sangat menarik. Aku sudah mencobanya pada bak persemaian di rumah.
Sungguh momen menyenangkan bersama sebuah komunitas yang sibuk bercocok-tanam di lingkungannya masing-masing. Pulang tidak hanya membawa hadiah door prize karena benar menjawab pertanyaan narasumber, namun juga ilmu-ilmu bermanfaat terkait tanam-menanam yang sedang kutekuni saat ini… :)
0 comments:
Post a Comment