Di hari ke-160 menjalani komposting ini, kembali aku memperoleh hasil dari komposter berupa pupuk padat dan pupuk cair, kali ini sejumlah sekitar 2,5 liter.
Salah satu tanaman yang kucoba tanam di rumah adalah bayam merah dan bayam hijau. Semua bibitnya diperoleh dari Mbak Lala yang memiliki simpanan bibit-bibit buah tangan perjalanan ke pertanian organik.
Wednesday, February 25, 2015
Friday, February 20, 2015
by Andito
11:07 PM
Hasil panen pupuk cair |
Hari ini, kembali aku memanen pupuk cair dari komposter. Tanpa pupuk padat, karena komposter masih belum terlalu penuh sejak panen yang terakhir.
Dapat dikatakan bahwa panen pupuk akhir-akhir ini sepertinya menunjukkan peningkatan hasil pupuk yang lumayan. Hari ini saja, aku memperoleh lebih dari 2 liter pupuk cair. Dan karena kebun di rumah belum membutuhkan terlalu banyak pupuk, maka kini aku sedang berkelebihan stok pupuk cair.
Tuesday, February 17, 2015
by Andito
6:00 AM
Hari ini menjadi salah satu hari bersejarah bagiku, yaitu hari pertama panen cabe merah keriting hasil dari kebun sendiri. Ditanam dari biji cabai yang dibeli di pasar, yang telah membusuk sehingga tidak termakan. Pupuknya? Hanya menggunakan pupuk kandang untuk campuran media tanam dan pupuk padat serta cair dari komposter.
Wednesday, February 11, 2015
by Andito
6:00 AM
Hasil panen pupuk cair dari komposter |
Oleh karena itu, sungguh aku berterima kasih kepada seluruh keluargaku di rumah yang tetap mendukung kegiatan komposting yang kulakukan, walau beberapa hari yang lalu sempat mengeluhkan bau yang tercium cukup menyengat dari komposter dan berlangsung cukup lama. Bila biasanya setengah hari setelah panen bau sudah tidak terlalu terasa, akibat pupuk terendam ternyata baunya bisa bertahan mencapai 3-4 hari. Ditambah cuaca yang lembab karena hujan, proses aerasi pun berjalan lebih lambat yang menyebabkan bau pupuk tidak cepat berkurang.
Friday, February 6, 2015
by Andito
6:00 AM
Hasil panen pupuk padat dan cair dari komposter |
Ada yang tidak biasa saat aku memanen pupuk cair dan padat pada hari ini. Tong komposter terasa begitu berat dan bunyi pupuk cair yang mengucur seakan tidak habis-habis. Begitu tong komposter kuangkat, kudapati jumlah pupuk cair yang sangat banyak. Hasilnya mencapai 5 liter!
Namun hasil pupuk cair yang melimpah itu ternyata telah merendam bagian bawah komposter, menyebabkan pupuk padatnya terendam oleh pupuk cair, entah telah berapa lama. Yang jelas, saat memanen, aroma pupuknya lebih pekat dari biasanya. Demikian pula tekstur pupuk padat yang terlihat lebih basah.
Subscribe to:
Posts (Atom)