Top Ad 728x90


More Stories

Friday, November 8, 2024

Catatan setelah Mengikuti Kegiatan Sosialisasi Pengurangan Sampah Rumah Tangga, 8 November 2024

by



Berikut adalah catatan saya dari hasil mengikuti kegiatan Sosialiasi Pengurangan Sampah Rumah Tangga dan Pengelolaan Bank Sampah yang merupakan bagian dari program 100 hari Kementerian Lingkungan Hidup. Acara diadakan di Hotel Best Western, Jumat, 8 November 2024.

  • Sampah yang dihasilkan DKI Jakarta adalah 8.600 ton per hari. 86% ditumpuk begitu saja ke Bantargebang.
  • Setiap tahun, DKI Jakarta mengeluarkan dana 2 triliun untuk pembuangan sampah.
  • Indonesia masih impor sampah plastik karena plastik-plastik yang ada di Indonesia cenderung kotor dan tidak terpilah dari sampah organik sehingga tidak bisa masuk ke dalam industri sebagai bahan baku.
  • Target: 1 bank sampah per RW dan akan dilakukan peningkatan kapasitas bank sampah yang sudah aktif.
  • Tahun ini adalah tahun terakhir Indonesia mengimpor sampah plastik, oleh karena itu penyerapan bahan baku plastik melalui bank sampah perlu ditingkatkan.
  • Seluruh peraturan perundang-undangan terkait persampahan sudah tersedia, tinggal pelaksanaannya saja.
  • Ikut bersyukur menyimak cerita perkembangan Bank Sampah RW 05 Kelurahan Cipinang Besar Selatan dimana saya pernah menjadi nasabahnya.


Karena waktu terbatas, maka saya tidak berkesempatan untuk menyampaikan pertanyaan dan masukan kepada Direktur Pengurangan Sampah Ibu Vina Damayanti dan jajarannya. Oleh karena itu, aspirasi saya sampaikan dalam tulisan ini.



Apa program 100 hari Kementerian LH untuk penanganan sampah organik?

Dalam paparan sudah disampaikan dengan jelas bahkan berkali-kali kalau lebih dari 40% komposisi timbulan sampah terdiri dari sampah organik. Namun di dalam pemaparan program 100 hari lebih banyak berfokus kepada penanganan sampah anorganik yang jumlahnya lebih sedikit.

Saya penasaran dengan program 100 hari Kementerian LH apakah ada yang terkait dengan penanganan sampah organik. Karena apabila sampah organik terpilah dan terolah, maka niscaya penyerapan sampah anorganik akan menjadi lebih mudah.

Sebagai praktisi pemilahan dan pengolahan sampah organik sejak tahun 2014, saya menjadi bukti bagaimana timbulan sampah akan berkurang 40-80% akan terjadi bila melakukan pemilahan sampah organik dari sumber itu benar-benar bisa terjadi. Oleh karena itu, saya menunggu sosialisasi terkait dengan pengolahan sampah organik namun ternyata lebih berfokus kepada pengolahan sampah anorganik.


Menghadirkan sentra pengolahan sampah organik di setiap kelurahan

Sebagai praktisi pengolahan sampah organik, saya mengusulkan agar setiap kelurahan di DKI Jakarta memiliki sentra pengolahan sampah organik. Yang apabila sudah ada, diumumkan secara masif ke setiap RW agar bisa menjadi pengetahuan warga untuk belajar dan mengembangkan di RW, RT atau rumah masing-masing. Dengan adanya sentra pengolahan sampah organik, khususnya berbasis maggot BSF agar prosesnya dapat menjadi cepat, efektif dan minim bau, niscaya penyerapan sampah anorganik melalui bank sampah juga akan semakin masif peningkatannya.


Lebih banyak apresiasi (reward) daripada sanksi

Sanksi atau aturan yang mengancam jelas adalah sebuah tindakan yang tidak efektif sebagai solusi di dalam penanganan masalah sampah di masyarakat. Mengapa? Salah satunya karena tidak mudahnya melakukan pengawasan dengan kondisi teknologi dan kesadaran yang saat ini berkembang di Indonesia.

Oleh karena itu, saya mengusulkan agar pihak pemerintah meningkatkan program-program apresiasi terhadap anggota masyarakat yang sudah melakukan pemilahan dan pengolahan sampah organik, mengglorifikasinya melalui media sosial agar menjadi gerakan yang menginspirasi dan mau diikuti oleh masyarakat.


Menjadikan Kementerian LH dan jajarannya sebagai contoh pelaksanaan gaya hidup Zero Waste

Salah satu cara yang akan membuat proses sosialisasi menjadi efektif adalah dengan menjadi contoh. Apa yang disampaikan oleh Ibu Vina dan Bapak Asep melalui paparannya adalah sebuah hal normatif yang tentu baik adanya. Saya menyarankan untuk program sosialisasi berikutnya, Ibu Vina dan Pak Asep juga menyertakan foto aktivitas pemilahan sampah dan pengolahan sampah organik yang dilakukan di rumah masing-masing dan juga yang dilakukan di dalam lingkungan Kementerian LH. Sehingga apa yang disosialisasikan bukan hanya sekadar ide atau jargon, namun sudah dicontohkan secara nyata dan konsisten oleh Kementerian LH dan jajarannya. Dengan contoh dan aksi nyata, bukan hanya sekadar himbauan atau aksi pada saat seremoni belaka, niscaya program sosialisasi akan lebih membumi dan terasa bisa dilakukan.

Sebagaimana cerita perjalanan dan pengalaman Ibu Parkiyem dari RW 05 Bank Sampah Kelurahan Cipinang Besar Selatan menjadi bukti bahwa Bank Sampah yang konsisten dijalankan dengan semangat dan sepenuh hati, bahkan di saat belum ada dukungan dari pemerintah, ternyata bisa memberi dampak nyata dan menginspirasi kami sebagai penggerak sampah di RW kami masing-masing.



Menerapkan prinsip Zero Waste dalam acara sosialisasi

Acara sosialisasi yang saya ikuti pada hari ini diadakan di sebuah hotel dengan pelayanan hidangan prasmanan. Namun saya tidak melihat ada himbauan baik dari panitia maupun pembawa acara agar para peserta bisa menempatkan sampah-sampah sisa makanan maupun kertas pembungkus cemilan sesuai dengan jenisnya. Walaupun mungkin belum bisa 100% berjalan dengan efektif, namun kebiasaan menghadirkan tempat-tempat penampungan sisa konsumsi perlu diinisiasi oleh Kementerian LH dan jajarannya bila memang benar-benar ingin melakukan apa yang disebut sebagai sosialisasi. Karena teori yang bagus dan baik akan menjadi ‘omon-omon’ belaka tanpa praktik nyata, terkhusus oleh pihak dan instansi yang menyampaikan.  


Menggunakan teknologi untuk pemantauan dan apresiasi  

Sekiranya Kementerian LH berkenan untuk mengalokasikan sumber dayanya dalam mengembangkan aplikasi agar dapat melakukan pemantauan aktivitas dan apresiasi baik dari Bank Sampah maupun masyarakat yang bergerak secara aktif namun tidak pernah mendapat perhatian sebelumnya. Dengan adanya aplikasi yang responsif, maka pihak Kementerian LH dapat melihat aktivitas Bank Sampah maupun warga yang perlu mendapat dukungan dan menaikkannya ke media sosial agar menjadi inspirasi bagi semakin banyak masyarakat untuk bergerak bersama.


Mendorong (bahkan memaksa) pelaku industri HOREKA untuk memiliki pengolahan sisa organik secara mandiri

Usaha-usaha yang terkait langsung dengan penyediaan makanan bagi masyarakat seperti hotel, restoran dan kafe perlu diajak bahkan dipaksa untuk mengolah sisa organiknya secara mandiri. Semakin besar hotel, restoran atau kafe, maka semakin wajib untuk mengalokasikan sebagian dana operasionalnya untuk mengolah sampah organiknya secara mandiri.

Begitu pula kepada pihak pengelola pasar di Jakarta juga wajib mengalokasikan sumber dayanya untuk membangun area pengolahan sampah organik secara mandiri.

Karena bila pengolahan sampah organiknya menggunakan maggot BSF, lahan yang dibutuhkan tidaklah besar, dapat dibuat bertingkat dengan hasil olahan sisa organik yang cepat terurai dan berubah menjadi pupuk yang bermanfaat, maggotnya pun merupakan sumber protein bagi ternak yang bisa bermanfaat.



Demikian sedikit urun saran dari saya, praktisi pengolahan sampah organik secara rumah tangga sejak tahun 2014, yang saat ini dipercaya menjadi penggerak Bank Sampah di RW 09 Kelurahan Cipinang Muara. Siapa tahu bisa terbaca oleh Bapak Hanif Faisol Nurofiq sebagai Menteri Lingkungan Hidup. Setidaknya oleh mentor saya Ketua ASOBSI mbak Wilda Yanti.

Semoga siapa pun yang membaca tulisan ini ikut serta tergerak untuk dapat melakukan aksi nyata dalam mengatasi timbulan sampah yang dihasilkan di dalam kehidupan kita demi lingkungan yang lebih bersih dan lebih baik.

Salam hijau

Andito
#rumahhijaunet 




 

Wednesday, June 7, 2023

Pentingnya Segera Mengompos Saat Sampah Organik Masih Segar

by

Dalam memilah dan mengolah sampah, apalagi secara mandiri, konsistensi adalah koentji. Dan memastikan bahwa sisa bahan organik yang diolah dalam keadaan masih segar dapat menjadi salah satu faktor pendukung kesuksesan dalam melakukan proses komposting dari sisi proses juga hasilnya. 

Jadi, sedapat mungkin alokasikan waktu untuk mengompos setiap hari ya sahabat semua. Ibarat BAB, kalau bisa tidak ditahan atau ditunda demi kebaikan tubuh kita. 

Video Youtube:

Ada yang mau ditanya seputar komposting atau urban farming? Silakan sampaikan di kolom komentar ya.

Mau belajar komposting secara online? Silakan mendaftar melalui link berikut: 

bit.ly/DaftarGrupWAKomposting 

Setelah mendaftar, akan saya kontak agar dapat mengikuti batch selanjutnya yang akan dibuka. 

Semoga bumi tempat tinggal kita semakin bersih 🙏👍🌱

#rumahhijaunet 
#komposting 

Potongan Nanas untuk Maggot BSF

by
#BersyukurAdalah bisa kembali melakukan #toebang atau #siaranngompos. Selain untuk menambah koleksi dokumentasi, diharapkan kehadiran video-video terkait komposting ini bisa memberi inspirasi dan semangat tersendiri bagi siapa pun yang mulai tergerak dan mau melakukan sesuatu untuk lingkungan hidup yang lebih baik. 

Yuk kita mulai dari diri kita sendiri, yuk kita mulai dari memilah sampah organik dan mengolahnya secara mandiri maupun bersama. 


Di episode 6 Juni 2023 ini, saya bersyukur mendapatkan limpahan potongan mata nanas dari tukang nanas madu langganan. Lumayan banget untuk menambah variasi nutrisi bagi para maggot di rumah. 

Ada yang mau ditanya seputar komposting atau urban farming? Silakan sampaikan di kolom komentar ya.

Mau belajar komposting secara online? Silakan mendaftar melalui link berikut: 

bit.ly/DaftarGrupWAKomposting 

Setelah mendaftar, akan saya kontak agar dapat mengikuti batch selanjutnya yang akan dibuka. 

Semoga bumi tempat tinggal kita semakin bersih 🙏👍🌱

#rumahhijaunet 
#komposting

Toebang Tayang Kembali

by
Sahabat semua, kemarin, 5 Juni, diperingati sebagai hari Lingkungan Hidup Sedunia. Semoga apa pun bidang karya yang kita tekuni, kita dapat turut menjaga kelestarian lingkungan dengan mengalokasikan waktu untuk itu di dalam keseharian kita. 

Dan saya mengajak sahabat semua yang membaca tulisan ini untuk mau memilah dan mengolah sisa bahan organiknya secara mandiri maupun bersama-sama. 

Bagi yang sudah melakukan, maka lanjutkan. Karena perkara sampah niscaya bukan sesuatu yang cukup dikerjakan satu hari dengan penuh glorifikasi, melainkan dilakukan secara konsisten terus-menerus setiap hari dengan sepenuh hati. 

Dan karena mengompos adalah sebuah perjalanan panjang, maka perkenankanlah saya menjadi teman dan sahabat seperjalanan sahabat semua dalam melakukan komposting di rumah dan lingkungan masing-masing. 

Tahun ini adalah tahun ke-9 saya melakukan komposting, dihitung sejak tahun 2014 ketika mbak @wildajourney datang ke rumah membawakan komposter untuk mengolah sampah organik dapur saya. Artinya sudah 9 tahun saya dan keluarga berupaya untuk tidak membuang sisa bahan organik dapur yang akan berakhir di TPS atau TPA. Dan walaupun saat ini di lingkungan saya masih sendirian melakukan hal ini, ternyata upaya ini bisa dilakukan. 

Oleh karena itu, mulai hari ini dan seterusnya, saya meniatkan untuk kembali hadir dalam toebang atau siaran ngompos yang akan saya siarkan secara live melalui platform media sosial yang tersedia. Bisa live IG di @wahyuandito, TikTok live di @rumahhijaunet, Youtube Live di Channel Rumahhijaunet maupun media berbagi lainnya. 

Bagi sahabat yang mau ikut hadir, menambah wawasan dan berbagi cerita seputar keseruan dalam komposting, silakan mampir saat live dilaksanakan. 

Waktunya adalah setiap hari antara pukul 7-12 siang. Jadi kalau ada notifikasi saya sedang siaran langsung di jam tersebut, niscaya isinya adalah siaran ngompos atau toebang. Informasinya akan saya unggah di story dan medsos lainnya beberapa saat sebelum live dilaksanakan.

Dan seperti siaran ngompos sebelumnya, saya akan mengompos sambil membahas pertanyaan atau tema menarik seputar komposting dan urban farming.

Rekaman-rekaman siarannya akan saya simpan di channel Youtube Rumahhijaunet (bit.ly/YoutubeRumahHijaunet).

Bila sahabat ada yang mau ditanyakan, bisa disampaikan di kolom komentar, DM, inbox atau japri WA saya bila tahu nomornya. 

Jadi, sampai ketemu mulai hari ini setiap hari di Siaran Ngompos atau Toebang ya 😉👍

Semoga bumi ini akan terus dan semakin bersih 🙏🌱 

#rumahhijaunet
#siaranngompos 
#toebang
#komposting

Thursday, January 12, 2023

APA PERBEDAAN MAGGOT DI KOMPOSTER DAN DI MAGOBOX? (Catatan Maggot Rumahhijaunet Day 6)

by

Di hari ke-6 perjalanan bersama Magobox semakin terlihat jumlah maggot yang semakin banyak dan semakin membesar ukurannya. 

Sambil kembali mengompos sisa bahan organik hari ini, akan dibahas tanggapan dari pertanyaan kak Rhyna via komen IG mengenai perbedaan maggot di komposter dan maggot di Magobox ini. 

Jadi, bisa saja maggot atau belatung yang hadir di komposter adalah maggot yang sama dengan yang ada di Magobox. Hanya saja yang satu lahir dengan cara alamiah, yang satu memang disengaja untuk budidaya. 

Begitu pula hasil dari proses kompostingnya juga berbeda. Komposter bisa menghasilkan pupuk cair dan pupuk padat, sedangkan di Magobox bisa dapat pupuk padat baik dari sisa pengomposan bahan organik maupun kasgot (bekas maggot). Dan maggot-maggot sendiri juga bisa dimanfaatkan sebagai makanan ternak. 

Untuk jawaban selengkapnya, bisa ke Youtube Rumahhijaunet ya.

Semoga bermanfaat 😃👍🌱

#rumahhijaunet 
#almagot
#magobox
#catatanmaggotRH
#Day6
#komposting
#maggot
#maggotBSF

MENDAPATI PARA PENCULIK MAGGOT (Catatan Maggot Rumahhijaunet Day 5)

by

Di hari ke-5 ini, saya mendapati semut-semut merah yang membawa bayi-bayi maggot saya. Ternyata kapur semut yang saya gariskan tidak membuat mereka kapok dan menjauh. 

Di satu sisi saya bersyukur karena sebagian maggot sudah semakin membesar. Semoga akan semakin cepat mengolah sisa bahan organiknya 😉👍🌱

#rumahhijaunet 
#almagot
#magobox
#catatanmaggotRH
#Day5
#komposting
#maggot
#maggotBSF

Tuesday, January 10, 2023

MENCEGAH BELATUNG KELUAR DARI MAGOBOX (Catatan Maggot Rumahhijaunet Day 4)

by

Di hari ke-4 ini saya mengamati belatung-belatung yang mulai besar sedang merayap keluar dari Magobox. Sepertinya 'kreketan' yang terpasang mengelilingi sisi dalam boks belum cukup ampuh untuk mencegah belatung ukuran kecil keluar kandang. 

Jadilah di hari keempat ini saya mencoba memberikan sedikit serbuk kayu di sekeliling sisa bahan organik dengan harapan bisa lebih mengeringkan belatung sehingga tidak mudah merayap keluar boks.

Semoga berhasil 😁👍

#rumahhijaunet 
#almagot
#magobox
#catatanmaggotRH
#Day4
#komposting
#maggot
#maggotBSF

Sunday, January 8, 2023

BELATUNG MULAI MEMBESAR (Catatan Maggot Rumahhijaunet Day 2)

by
#bersyukuradalah saat mendapati belatung-belatung di Magobox mulai membesar. 

Bersyukur juga sisa bahan organik di dalam boks mulai menyusut dan saat sisa bahan organik digeser terlihat maggot-maggot sedang menikmati sisa bahan organik dalam bentuk lebih cair dan lembek. 

Jadilah hari ini suplai sisa bahan organik ditambah. Semoga sisa-sisa tulang sapi yang berprotein akan membuat maggot semakin bersemangat bertumbuh 😊🙏🌱

#rumahhijaunet 
#almagot
#catatanmaggotRH
#Day3
#komposting
#maggot
#maggotBSF

MENGATASI SEMUT MERAH (Catatan Maggot Rumahhijaunet Day 2)

by
Seperti saat seorang anak memiliki mainan baru yang disukainya, begitu bangun pagi, yang dicari pertama adalah mainannya. 

Begitu pun saya dengan Magobox yang sudah terpasang di rumah dan sudah diberikan sisa bahan organik untuk diolah. Tak sabar rasanya hati ini ingin langsung melihat maggot-maggot bekerja 🤭😁

Dan tentu saja ini baru hari kedua sehingga tidak ada aktivitas maggot yang terlihat di sana. Yang ada malah ratusan semut merah yang menikmati sisa bahan organik.

Sebetulnya saya tidak mengapa kalau ada semut ikut menikmati sisa bahan organik yang ada. Hanya saja memungkinkan nggak ya yang digendong para semut itu ke sarang mereka adalah bayi-bayi maggotnya? 😆 

Setelah bertanya ke grup support, bersyukur mendapat jawaban kalau semut merah bisa diatasi atau dikurangi dengan memberikan cairan atau kapur penolak semut di luar boks. Jadilah itu yang saya lakukan di hari kedua ini.

Dan sungguh bersyukur bisa melihat ada bayi maggot yang masih eksis di dalam boks pada hari kedua ini 😊🙏

#rumahhijaunet 
#almagot
#catatanmaggotRH
#Day2
#komposting
#maggot
#maggotBSF


TAK KENAL MAKA TAK SAYANG (Catatan Maggot Rumahhijaunet Day 1)

by

TAK KENAL MAKA TAK SAYANG

#BersyukurAdalah apa yang menjadi impian dapat terwujud. 

Sejak ikut belajar bersama para ahli maggot di program vokasi pemilahan sampah tahun lalu, entah mengapa jiwa raga ini terusik ingin bisa memberdayakan maggot Black Soldier Fly ini dalam mengolah sisa bahan organik di rumah. 

Tak kenal maka tak sayang, sepertinya sangat berlaku dalam urusan permaggotan ini. Bentuknya yang uget-uget bisa jadi menjijikkan untuk sebagian orang. 

Saya sih nggak jijik sama ulat atau maggot, hanya saja ternyata butuh ilmu dan pengenalan agar tahu menjadi paham, dan dari paham bahkan jadi cinta. 

Dua kali terpapar ilmu dari mas Arief @panatabumi , membuat diri ini semakin kuat untuk bisa menghadirkan maggot di rumah. 

Dan terima kasih kepada @almagot8 yang berkenan mendukung saya dalam membuat cerita dan catatan pengalaman menggunakan #MagoBox untuk mengolah sisa bahan organik di rumah. 


Selamat menikmati perjalanan ber-maggot saya, sahabat semua. Follow terus perjalanan saya via Youtube Rumahhijaunet ya 😉👍🌱 

#rumahhijaunet 
#almagot
#catatanmaggotRH
#Day1
#komposting
#maggot
#maggotBSF

Friday, October 21, 2022

LONGSOR

by
Beberapa hari lalu, saya menerima info bahwa TPA Burangkeng yang menampung sampah dari warga Kabupaten Bekasi mengalami longsor. Longsornya sampai mengenai rumah warga, dan bersyukur dari video yang disampaikan terlihat rumah warga masih tegak berdiri, tidak tertimbun. 

Ya, sampah yang terus ditumpuk niscaya akan menjadi masalah. Dalam pelatihan vokasi pengolahan sampah untuk warga Desa Mekarsari Bekasi, salah satu slide pemateri dari DLH menunjukkan sebuah data estimasi yang tak nyaman dipandang, bahwa total sampah yang dihasilkan warga Bekasi per harinya lebih dari 2.000 ton, dan hanya 600-700 ton per hari yang bisa masuk ke TPA Burangkeng. 

Sisanya? Menjelma menjadi TPS liar, dibuang ke sungai, dan sebagainya. 

Hal inilah yang mendorong saya pribadi berupaya setidaknya untuk kalangan keluarga sendiri agar tidak lagi mencampur sisa bahan organik ke tempat sampah, agar sampah anorganik bisa lebih mudah diatasi dengan cara apa pun. Bahkan dengan sistem pembakaran (insinerasi), sampah anorganik yang kering niscaya jauh lebih mudah dibakar daripada sampah yang basah.

Jadi, yuk mulai pilah sisa bahan organik kita. Miliki setidaknya dua tempat sampah untuk memisahkan yang organik dan yang anorganik. 

Lalu diapakan sisa bahan organik yang sudah dipilah? Bisa buat lubang organik, biopori, kompospot, komposter atau ecoenzyme. Intinya, sedapat mungkin kita tidak membasahi TPS atau TPA dengan sisa bahan organik. 

Melalui program Belajar Komposting Online yang rangkaian materi untuk angkatan ke-24 akan dimulai besok, kita akan menemukan metode terbaik untuk mengolah sisa bahan organik para peserta. 

Silakan inbox bagi yang berkenan bergabung. 

Karena akan tiba masanya, kalau sampah kita ditumpuk terus, TPA akan tutup dan sampah kita tidak diambil oleh petugas kebersihan. Bila itu terjadi, apakah kita sudah siap menghadapinya?

Yuk belajar mengolah sisa bahan organik kita, agar tragedi di TPA tidak perlu terjadi lagi. 

#komposting
#Burangkeng 

Gambar diambil dari video https://youtu.be/4BaM3kkvGec 

Friday, January 7, 2022

COBA BAYANGKAN

by

COBA BAYANGKAN

Kalau saya belanja menggunakan plastik kresek, kira-kira sudah berapa plastik bisa saya hemat hari ini? 

Jadi, mengurangi plastik dalam belanja sehari-hari sangat bisa dilakukan 😉👍

Tas jaring dibuat sendiri oleh #rumahhijaunet. 

Wadah-wadah plastik tersedia banyak di marketplace atau toko perabot plastik di sekitar tempat tinggal Anda. 

Siapa tahu bisa menjadi inspirasi untuk sahabat semua yang ingin lebih mengurangi plastik sekali pakai di tahun 2022 ini.

Kalau saya sendirian yang melakukan, mungkin dampaknya tidak terlalu terasa di TPA. Bayangkan bila Anda dan semakin banyak orang yang juga ikut melakukan, seberapa banyak plastik yang bisa kita kurangi bersama pemakaiannya.

Semangatt! 🤩👍🌱

#zerowaste
#minimsampah
#reduce
#gogreen

Top Ad 728x90

Top Ad 728x90