Top Ad 728x90


Tuesday, January 5, 2021

TIPIS-TIPIS


Belakangan ini, saya sering mendengar kata ‘tipis-tipis’ dalam beberapa pembelajaran online yang saya ikuti. Mulai dari pengembangan diri, literasi finansial maupun bisnis. 

Dan saat memanen sawi samhong dari instalasi hidroponik pagi ini saya semakin memahami makna dari ‘tipis-tipis’ itu. Ya, pagi ini, dan beberapa hari sebelumnya, saya panen sayur tipis-tipis untuk keluarga saya. Cukup 1-2 netpot, bisa untuk melengkapi raw juice yang akan dibuat istri pagi ini 😊

Dan mengenai tipis-tipis, setidaknya ada dua variabel yang menjadi dasar perlunya kita menerapkan prinsip tipis-tipis ini dalam mencapai tujuan/goal hidup kita:

1. Kapasitas
Bisa jadi dalam mendalami sebuah skill sebagaimana urban farming, kita berada dalam situasi yang baru memulai. Tujuan besarnya ingin bisa memiliki instalasi hidroponik atau kebun dengan aneka tanaman sayuran yang instragamable dan cakep untuk dibuat selfie. Dan ketahuilah, sahabat semua, bahwa setiap keberhasilan selalu diawali dengan langkah pertama. 

Apa langkah pertama dalam berurban farming? Belajar. 

Ya, belajar melalui sumber apa pun. Internet menyediakan banyak sekali informasi dan inspirasi dalam berurban farming. 

Dan langkah pertama ini takkan lengkap tanpa langkah keduanya, yaitu praktik. 

Setipis apa pun langkah Anda, praktiklah. Mulailah dari mengisi pot Anda dengan media tanam. Langkah pertama selesai, akan berlanjut ke langkah selanjutnya seperti menanam benih, menyiram dan seterusnya. 

2. Waktu 
Nah, variabel ini yang berada di luar kendali kita. Kita tidak akan pernah tahu kapan jatah hidup kita di dunia ini akan berakhir. Betul? 😊🙏

Jadi, sebaiknya tidak menunggu tebal atau besar dulu untuk melakukan urban farming. Yakin besok pasti akan tiba? 

Saya nulis ini sambil merinding-merinding sendiri membayangkan betapa berharganya setiap detik waktu yang kita miliki 😊🙏

Jadi, daripada menunggu yang tebal atau yang besar itu sampai, yuk kita mulai berurban farming dengan yang tipis-tipis saja.

Setipis menyemai 5 benih sawi atau selada setiap harinya. Ya, itulah yang saat ini sedang saya coba lakukan dan biasakan. 

Semenjak saya menutup divisi produksi komposter dan instalasi hidroponik #rumahhijaunet, saya mencoba untuk tetap melakukan proses urban farming dengan tipis-tipis. Dengan harapan, bila esok tiba, saya bisa mengulangi hal yang sama. 

Dan bila esok ini terulang sampai 30 kali, siapa tahu saya kembali bisa memanen apa yang saya tanam 30 hari yang lalu, bisa memotretnya dan mengunggah ke media sosial untuk berbagi rasa syukur dan inspirasi sekaligus mendokumentasi. 

Dan apa yang saya tuliskan ini niscaya berlaku juga untuk setiap kebaikan yang bisa kita lakukan setiap harinya. Tipis-tipis saja, setipis menyapu lantai rumah, setipis melakukan stretching untuk menjaga persendian tubuh kita, setipis menyadari dan menikmati setiap tarikan nafas yang begitu berharga di tengah tidak sedikit saudara-saudara kita sedunia yang perlu berjuang untuk mendapatkan sebuah tarikan nafas. 

Jadi, selamat bertipis-tipis, sahabat semua 😉👍🌱

Cipinang Muara, 5 Januari 2020

#selfreminder
#urbanfarmingwisdoms
#motivarmer
 
=========
 
Untuk sharing dan diskusi seputar komposting dan urban farming, silakan melalui link-link berikut:
bit.ly/GrupFBSahabatRumahHijau
bit.ly/PodcastRumahHijaunet
bit.ly/YoutubeRumahHijaunet
 
Untuk mengikuti pelatihan komposting secara online, silakan langsung klik link berikut:
bit.ly/PelatihanKompostingOnline 

 

Top Ad 728x90

0 comments:

Post a Comment

Top Ad 728x90