Top Ad 728x90


Tuesday, January 21, 2020

Berawal dari Tokopedia

by
Berawal dari Tokopedia, tempat memajang beberapa komposter buatan saya, terjadilah pertemuan bersejarah hari ini. 

Ya, komposter saya di Tokopedia memang hanya display. Tidak bisa langsung dipesan karena perlu lewat preorder. 

Proses pembuatannya sekitar 2 minggu di dalam batch yang sudah ditetapkan, sebagaimana batch#5 yang akan dibuka untuk pembuatan di minggu pertama dan kedua Februari 2020 ini. 

Mengapa sampai 2 minggu? Karena dikerjakan bersama dengan kegiatan2 usaha dan keseharian lainnya. Maka kalau komposternya jadi lebih cepat, akan segera dikabari untuk pengantaran atau penjemputannya bila ingin diambil sendiri. 

"Saya pikir Mas Andito ambil dari tempat lain." 😀

"Karena itu saya beri kata 'homemade' dan 'dibuat sepenuh hati', karena memang dihasilkan melalui tangan saya sendiri." 😊

Selamat memilah dan mengolah sampah rumah tangganya ya Mas Taufik. Sungguh bersyukur karena bertambah lagi warga Jatiwaringin yang mau melakukan langkah sederhana untuk membantu lingkungan kita menjadi lebih bersih dan lebih sehat 😃🙏🌱

Dan ternyata obrolan kita malah lebih banyak membahas tentang pendidikan anak ya. Karena memilah dan mengolah sampah juga merupakan langkah untuk mempersiapkan bumi yang lebih bersih untuk anak2 kita. 

Jadi, sahabat2 semua, mau ikut bergabung bersama kami memilah dan mengolah sampah rumah tangganya? 😃👍🌱

#rumahhijaunet
#urbanfarming 
#komposter
#komposting
#jatiwaringin
#gayahidupsehat
#healthylifestyle 

Tautan komposter Rumah Hijau di Tokopedia:
https://tokopedia.link/t6tejylRp3

Friday, January 3, 2020

Kewajiban Terhadap Alam

by

KEWAJIBAN TERHADAP ALAM 

Baru saja selesai membaca postingan Mbak Wilda Yanti di linimasa FB. Di antara tulisannya terdapat tulisan 'kewajiban terhadap alam'. 

Sebagai individu yang diberikan kemampuan berpikir, merenungi, merespon dan bertindak terhadap setiap peristiwa yang dihadirkan, apakah kiranya kewajiban terhadap alam yang bisa kita lakukan, khususnya bagi yang tinggal di perkotaan? 
Niscaya banyak bisa kita lakukan. Sesederhana mulai menyiapkan dua tempat sampah di dapur, satu untuk organik, satu untuk anorganik. 
Sesederhana mulai memikirkan metode mengolah sampah rumah tangga kita. Karena sampah yang terpilah akan memudahkan untuk diolah, baik organik dan anorganik. 
Dan saat sampah2 organik itu berkompos bersama mikroba, lalu menjelma menjadi unsur2 yang bisa menyuburkan tanah, lalu dari tanah itu bertumbuhan dan berkembangan tanaman2 yang bermanfaat yang bisa kita konsumsi kembali, apakah sudah bisa masuk ke dalam kategori melaksanaan kewajiban terhadap alam? 

Sesederhana mulai mengurangi pemakaian kemasan dan kantong sekali pakai. 

Sesederhana apa pun langkah kita, semoga alam berkenan menerima apa yang kita lakukan tidak hanya sebagai sekadar kewajiban, namun memang karena cinta dan kepedulian kita kepada alam, tempat kita tinggal, tempat kita bernaung, tempat kita bertumbuh dan menundukkan hati untuk bersyukur di hadapan Kuasa-Nya. 

Karena itu saya bersyukur ketika sampai di layar gawai saya ada sahabat yang tergerak untuk mempresentasikan kepada RT-RW-nya untuk mulai membuat lubang organik di lingkungannya. 

Semoga semakin banyak yang melakukan langkah sederhana karena bukan hanya sekadar kewajiban, namun karena kecintaan dan kepedulian kita kepada alam. 
Sungguh alam tidaklah murka, alam tidaklah marah. Bahkan alam sedang mencurahkan rezeki yang tak terhingga besarnya. Hanya saja kita yang belum mempersiapkan diri untuk menerima rezeki tersebut. 

Alam sudah menjalankan kewajibannya memberikan berkahnya kepada kita. Sudahkah kita memberikan kembali kewajiban kita kepadanya? 

Cipinang Muara, 3 Januari 2020

#selfreminder
#catatanharianAndito 


Top Ad 728x90