
Dan kegiatan memasang instalasi hidroponik di komplek Bea Cukai, Rawamangun, menjadi cerita pertamanya.
Instalasi ini sudah siap pasang sejak pertengahan Ramadhan yang lalu. Namun karena tanah yang akan ditempati masih dalam proses perataan, jadilah kesempatan itu baru tiba Kamis siang yang lalu.
Dua instalasi ukuran panjang 2 meter ini terpasang dengan cepat, karena ada Pak Ngatiman (staf Bea Cukai yang diberi amanat menjaga instalasi) dan dua sahabatnya, Pak Wahid dan Pak Sukardi.
Terpasang di sebelah pos jaga dekat pintu masuk komplek Bea Cukai, membuat posisi kedua instalasi tersebut langsung terlihat bagi siapa pun yang melewati.
Adalah Bang Abimanyu, kakak kelas saya di SMA Taruna Nusantara, yang memberikan kesempatan untuk meletakkan salah satu karya buatan tangan saya di sana. Sebelumnya, Bang Abimanyu sudah memfungsikan lahan kosong di sebelah pos jaga tersebut dengan menanam aneka tanaman seperti terong, cabai, jagung dan tanaman pangan lainnya, yang hasilnya dibagi2kan ke seluruh penghuni komplek.

Baru mulai terpasang saja, sudah ada satu-dua orang yang mampir dan tanya2. Bahkan ada yang memvideokan instalasi tersebut dan kami saling bertukar nomor telepon untuk aksi lebih lanjut.
Terima kasih ya bang atas kesempatannya. Semoga semakin banyak yang dapat menikmati sayuran bebas pestisida, langsung dari halaman rumahnya sendiri. Aamiin :)
Cipinang Muara, 1 Juli 2017
#CatatanJuli2017
#Day1
#rumahhijaunet
#instalasiNFT
#urbanfarming
#hidroponik
#hydroponic
#ikastara
#beacukai
#Rawamangun
0 comments:
Post a Comment