Kangkung adalah jenis tumbuhan yang mudah ditumbuhkan, baik secara hidroponik maupun organik. Karena itu, jenis sayuran ini selalu disarankan bagi pemula agar cepat mendapatkan hasil.
Inilah kangkung2 keranjangku, yang ditumbuhkan secara hidroponik ala keranjang. Yang terdekat sudah dipanen sampai dua kali, dan sedang menunggu untuk ketiga kalinya 😃
Sangking kuat dan bandelnya kangkung2 tersebut, pengalaman menunjukkan semakin diurusi, semakin tumbuhnya tidak terlalu bagus. Tapi begitu dibiarkan saja terkena sinar matahari dan hujan seharian, malah tumbuh lebih subur... 😅
Begitulah cerita kangkung2ku. Bagaimana cerita kangkungmu? 😉
Hari ini kembali panen selada, campur merah dan hijau, untuk lalapan pagi ini. Rasanya umur sudah cukup tua, terlihat dari bentuknya walau belum sampai berbunga. Dan rasanya masih tetap renyah dan tidak pahit. Sepertinya karena ditanam di tanah nih.
Saat mengantar istri berbelanja bunga di Rawa Belong pagi ini, terdengar berita dari televisi bahwa pada bulan Februari ini akan diberlakukan peraturan bahwa konsumen harus membayar sejumlah uang bila akan memakai kantong plastik. Bila tidak mau tambah biaya, harap membawa kantong belanjanya sendiri.
Bagiku, itu adalah kebijakan yang sangat mendukung gerakan menuju Indonesia Bebas Sampah di tahun 2020. Tidak dapat dipungkiri sampah plastik menjadi elemen utama penumpukan sampah di seluruh dunia. Maka, mari dukung kebijakan ini mulai dari diri kita sendiri.
Di rumah, kami sudah berupaya membiasakan diri berbelanja ke pasar tradisional dengan menggunakan kemasan yang dapat dipakai kembali. Bila harus menggunakan plastik, kami memakai ulang kantong2 plastik yang ada di rumah, seperti yang kami lakukan pagi ini.
Bila kita semua berupaya mengurangi plastik selembar saja sehari, semoga menjadi kontribusi yang luar biasa dalam mewujudkan Indonesia Bebas Sampah. Amin.
Setelah menanam kol ungu secara organik dan menghasilkan ukuran bunga yang kecil2, aku menyimpulkan bahwa tanah di Rumah Hijau kurang cocok untuk jenis tanaman semacam itu. Karena itulah aku mencoba membesarkan tanaman semodel dengan cara hidroponik.
Kini, tanaman kembang kol-ku sudah beranjak remaja. Dedaunannya mulai membesar dengan sehat. Semoga dapat tumbuh dengan subur. Amin 😃
Bibitnya diperoleh langsung dari buah tomat hitam indigo-nya Mbak Duma dan Mas Chandra. Sebagian tumbuh secara organik, dua tanaman coba ditumbuhkan dengan metode hidroponik wick system dalam ember.
Dan senangnya melihat tomat indigo hidroponikku sudah mulai berbuah pagi ini setelah bunga2nya rontok. Semoga dapat bertahan sampai berbuah.
Yang terlihat, karakter ungu/hitam dari tomat indigo sudah tidak terlalu terlihat pada batangnya. Akan jadi seperti apa ya tomat indigo generasi kedua ini? Tunggu postingan2 selanjutnya ya 😉👍
#BahagiaAdalah saat melihat tanaman yang ditanam dapat tumbuh subur dan sehat secara organik dan dapat dipanen langsung oleh keluarga tercinta.
Apa tidak sayang memanen selada yang cakep2 itu? Iya sih. Tapi akan lebih sayang kalau melihat mereka menua tanpa menjadi manfaat bagi keluarga smile emotikon
Terima kasih sudah tumbuh dengan baik di Rumah Hijau, ya selada2ku 😃
Ini posting telat (latepost) tentang panen cabe hijau beberapa hari yang lalu, hasil dari pruning pohonnya yang mulai membesar. Dan salah satu hasil transformasinya menemani tempe menjadi oseng tempe cabe ijo yang maknyusss...
Duhai, bahagia sekali ternyata bisa menikmati hasil dari kebun sendiri... 😃
Sungguh bersyukur mendapati jumlah like di Fanpage Rumah Hijau sudah mencapai angka lebih dari 400 di hari ke-481 komposting ini. Jadi semakin bersemangat untuk terus mendokumentasi setiap proses bercocok-tanam di Rumah Hijau. Semoga dapat menjadi inspirasi bagi teman2 yang berminat menekuni komposting, urban farming dan hidroponik.
Ya, kacang panjang merah menambah deretan daftar nama tanaman yang berhasil tumbuh hingga berbuah di Rumah Hijau, dirawat dan dinutrisi dengan menggunakan pupuk hasil komposting sampah rumah tangga.
Salah satu kebahagiaan bercocok-tanam adalah saat tanaman buah yang ditanam berhasil berbunga, artinya satu tahap penting di dalam siklus kehidupan tanaman telah berhasil dicapai sebagaimana tanaman terong yang telah berbunga ini.
Sesungguhnya aku sudah mau memanen kailan2 dan sawiku sejak 2 minggu yang lalu. Namun saat itu aku menerima kabar kalau ada wartawan dari detikcom mau berkunjung, tertunda lagi deh panennya agar setidaknya kebunku agak terlihat hijau lah. Akhirnya wartawan tidak jadi datang dan cukup mewawancara via telepon saja.
Lalu ada kabar kalau ada sahabat mau berkunjung untuk lihat2 kebun. Jadi tertunda lagi panennya. Sayang kan kalau datang saat kondisi kebun sedang tidak terlalu hijau.
Setelah kunjungan sahabat, jadilah pagi ini aku bersama Nur memanen sebagian besar kailan yang ada di kebun. Sebagian besar kondisinya sudah memprihatinkan karena penuh lubang dimakan ulat. Saat mencuci sayuran, terlihat ulat2 aneka ukuran di sela2 daun. Betul2 sayuran organik nih... 😁
Jadilah pagi ini kami menikmati lalap kailan, sedangkan kailan dicah untuk sayur santap siangnya. Mantap sekali... 😉👍
Tahun baru, semangat baru. Aneka rencana dan resolusi sudah kita tuliskan. Semoga tidak berkeberatan menambahkan unsur komposting dalam resolusi Anda semua tahun ini.
Langkah pertama yang niscaya adalah memilah. Ya, memilah. Memilah sampah basah dan kering merupakan awal dari komposting dan itu sudah akan amat sangat mengurangi volume sampah akhir harian rumah Anda.
Langkah selanjutnya? Sampah basah bisa dicacah, diberi bakteri/MOL, lalu simpan di dalam komposter. Atau yang paling simpel adalah menggali lubang di pekarangan rumah/tanah kosong di sekitar rumah Anda, masukkan sampah basah Anda tanpa dicacah, tambahkan bakteri/MOL, dan tutup kembali.
Langkah selanjutnya? Niatkan untuk mengurangi pemakaian plastik dalam keseharian Anda. Gunakan kemasan/kantong yang dapat dipakai berkali2. Menghemat selembar plastik mungkin terlihat tak berarti. Namun dikalikan sekian juta manusia, maka efeknya niscaya luar biasa.
